Istiqomah Shalat Berjamaah Sampai Akhir Hayat

ittifaqiah.ac.id_Tanjung Lubuk; “Saat itu saya masih duduk di bangku MTs jadi sedikit banyak bayangan dan kebiasaan beliau masih sangat teringat”, itulah kata pertama dari Dr. Zaimuddin, M.S.I. Al-Hafidz ketika ditanya kenangan akan Hj. Guzlan binti H. Syarifuddin yang merupakan istri dari Mudir pertama Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya KH. Ahmad Qori Nuri.

Lebih lanjut, Ustad Zaim sangat takjub pada pendiri dan pejuang pondok ini adalah keistiqomahan mereka dalam shalat berjamaah.

“Setiap hari saya selalu melihat mereka shalat berjamaah dari shalat lima waktu sampai shalat Tahajud dan Dhuha. Meskipun saat itu Kyai Qori menderita sakit dan hanya bisa berbaring tetapi mereka tetap shalat berjamaah”.

“Sungguh banyak pelajaran yang mereka contohkan kepada anak dan cucu. Insyaallah surga Allah SWT adalah tempat mereka kembali”, tambah kepala Madrasah Tahfidz Lil Athfal sebelum pelaksanaan Haul ke-23 Hj. Guzlan binti H. Syarifuddin (9/9).

Sebelum pembacaan Yasin, tahlil dan doa, Drs. K.H. Moechlies Qorie sempat memberikan kata sambutan mewakili keluarga besar KH. Ahmad Qori Nuri.

“Terima kasih atas terlaksananya Haul ibu kami yang biasa kami sapa Mama. Beliau adalah sosok pejuang sejati, sabar dan istiqomah mendampingi Baba KH. Ahmad Qori mulai dari mendirikan sampai pada membesarkan Al-Ittifaqiah”.

“Mempertahankan dan membesarkan pondok jauh sangat sulit dibandingkan mendirikan karena dihadapkan banyak tantangan. Dulu, walaupun hidup dalam serba kekurangan, tetapi Mama tidak pernah mengeluh bahkan beliau selalu memotivasi Baba untuk fokus pada mengembangkan pondok”.

“Haul hari ini, selain doa maghfiroh, semoga dengan mengingat perjuangan beliau dapat memberikan inspirasi dan menjadi suri tauladan bagi kita semua khususnya ustadzah-ustadzah dalam bermujahadah di Al-Ittifaqiah. Dibalik harumnya nama KH. Ahmad Qori terdapat seorang wanita yang hebat”, tutup Kyai Moechlies.