INDRALAYA, PPI PUSAT; Dalam rangka mempersiapkan kegiatan belajar mengajar pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya tahun ajaran 2015-2016, mengambil tempat ruangan mess Ibn Ruyd ratusan pengurus dan guru madrasah tsanawiah dan aliah mengadakan rapat koordinasi bersama pimpinan yang dipimpin langsung oleh Mudir Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A.
Setelah mendengarkan beberapa masukan dari segenap pengurus, orang nomor satu di PPI ini mengajak kepada semua SDM untuk terus meningkatkan kwalitas dan kuantitas kemampuannya dalam mengurus dan mendidikan santri.
“Alhamdulillah, begitu banyak santri baru, namun dibalik semua itu terdapat tanggungjawab yang begitu besar pula. Ma’had ini bukan milik saya, bukan milik keluarga saya, bukan juga milik para kyai. Ittifaqiah milik Allah, rasul dan umat untuk itu kita semua bertanggungjawab, kita semua harus membesarkannya dan memuliakannya melalui berbagai aspek yang dimiliki masing-masing SDM”.
“Tentu saja tanamkan dalam-dalam nilai-nilai keikhlasan, karena Al-Ittifaqiah adalah sebuah pabrik besar yang memproduksi keberkahan dan berbahan dasar utama ikhlas”, tambahnya.
Lalu, apa kegiatan santri baru hari ini baik di kampus A maupun D?, ustad. Ari Alhadi, S.Pd.I. sebagai sekretaris Masa Ta’aruf Santri (Mastasa) baru menjelaskan kalau hari ini kegiatan ramah tamah bersama kakak tingkatnya sambil mempersiapkan segala atribut Mastasa.
Kepala lembaga bahasa Inggris ini juga menambahkan bahwa besok akan diadakan pembukaan Mastasa dan kuliah Iftitah. Mastasa sendiri sengaja kita wajibkan bagi santri baru karena didalamnya terdapat beberapa agenda yang sangat berguna bagi mereka seperti pengenalan kampus, kurikulum, lembaga-lembaga dan programnya, Fiqih, dan tradisi-tradisi ma’had.
Selain itu juga diadakan ajang gali potensi santri yang ditekel oleh lembaga-lembaga khusus seperti lembaga kaligrafi, lembaga bahasa Arab, lembaga bahasa Inggris, lembaga tahfidz Al-Quran, lembaga baca Al-Quran berirama, lembaga organisasi santri dan lain sebagainya.
Lembaga-lembaga ini akan gencar mengenali sekecil mungkin potensi yang ada pada dirinya, bahkan mereka sendiri tidak menyadarinya. Setelah itu, para santri akan dikelompokkan dan akan dibina secara khusus oleh lembaga itu sendiri.