ittifaqiah.ac.id_Indralaya; walaupun awan hitam menutupi proses gerhana matahari total (GMT) di bumi Indralaya, santri-santri pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya tetap khusu’ menjalankan shalat gerhana matahari di masjid At-Thoriq menjalar sampai separuh halaman depan kampus A Indralaya.
Bertindak sebagai imam adalah salah satu imam masjid ustadz. Fuad Amri, Al-Hafidz dan khotib diemban oleh ustadz. Agus Jaya, Lc., M.Hum.
Dalam khotbahnya, juara II penulisan karya ilmiah tingkat nasional ini mengajak santri untuk menyikapi gerhana baik bulan maupun matahari sebagai bukti kebesaran Allah swt.
“banyak suku dan bangsa menganggap penomena alam seperti saat ini adalah sesuatu yang luar biasa sehingga menyematkan berbagai mitos, ada juga yang apatis atau tidak peduli sama sekali bahkan ada juga yang hiburan dengan tema wisata gerhana”.
“lalu bagaimana tuntutan Islam, selayaknyalah kita sebagai muslim mesti menyikapi peristiwa alam ini untuk memperkuat keimanan kita pada sang pencipta alam semesta. Oleh karena itu, hendaklah kita tadabburi, instrospeksi diri dan kembali pada Allah swt”.
Sebelum melaksanakan shalat dua rakaat ini, pembina yayasan bapak H. MW. Barkat, B.A. menjelaskan kalau gerhana dan kejadian-kejadian baik di langit dan bumi telah dijelaskan semuanya dalam Al-Quran.
“Allah swt bukan hanya sekedar menciptakan bumi tempat kita berpijak dan langit yang penuh misterinya serta alam ini tanpa penjelasan dan petunjuknya, melalui kebesaranNya telah diturunkan mushab yang isinya menjelaskan semua isi alam semesta tidak terkecuali fenomena alam saat ini dan semua kejadian antariksa dalam kitabNya Al-Quran”.
[nggallery id=156]