ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Dr. H. Ahmad Ramadhan, S.H., S.I.K., M.Si. sampaikan materi kontra radikal dihadapan santri Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya (7/10).
Didampingi oleh Kasubdid Penmas Polda Sumatera Selatan AKBP Iralinsah dan Wakapolres Ogan Ilir Kompol. Hardiman menyebutkan bahwa pintu masuk paham-paham radikalisme bisa melalui media sosial.
“Sekarang ini begitu banyak bibit-bibit paham radikal di dunia maya, khususnya media sosial. Kaum milenial menjadi sasaran empuk dokrin-dokrin menyesatkan”.
“oleh karena itu, pemerintah melalui kepolisian terus melakukan sosialisasi, diskusi serta penyuluhan kepada anak-anak khususnya para santri yang kelak mereka akan menjadi pemimpin, menjadi rujukan masyarakat luas”, ujar Kombes Ahmad Ramadhan.
Sementara itu, sekretaris badan terorisme (BPET) MUI Pusat, Ustad Muhammad Makmun Rasyid yang juga hadir mengharapkan kepada santri untuk terus menambah ilmu pengetahuan jangan pernah puas dengan keadaan sekarang.
“Santri Ittifaqiah wajib menggali dan terus menggali, jangan berhenti dan berpuas diri dengan wawasan yang ada. Tambah dan tambah lagi pengetahuan, jangan membaca kitab tafsir satu lalu menapikkan kitab tafsir yang lain”.
“Islam mewajibkan kita untuk Rahmatan Lil ‘Alamin, menebar rasa damai, cinta dan mengedepankan persatuan. Banyak para teroris yang terjaring setelah diteliti wawasan dan ilmu pengetahuan mereka masih sangat dangkal dan mudah sekali dijadikan mortir teroris”.
Hadir dalam acara silaturahim dan diskusi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikal dan Terorisme ini, Ketua Yayasan Islam Al-Ittifaqiah KH. M. Joni Rusli, S.Pd.I. wakil mudir II Ustad Ari Alhadi, S.Pd.I., Pembina yayasan KH. MW. Barkat, BA., kepala Humas Al-Ittifaqiah Ustad Ferry Heryadi, M.Pd.I dan pengurus Organisasi Santri Al-Ittifaqiah.