ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Mudir Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Drs. K.H. Mudrik Qori, MA hari ini (18/1) melantik beberapa pengurus di madrasah, lembaga dan bidang serta biro masa khidmat 2021-2022.
Selain mengisi kekosongan, Mudir juga mereshuffle beberapa pengurus diantaranya seperti di Taman Kanak-Kanak Islam, semula dikepalai oleh ustazah. Rosdiani, S.Pd. digantikan oleh ustadzah. Ema Malini, S.Pd.
Ustazah. Danilah yang semula sebagai Kepala Lembaga Seni, Olahraga dan Keterampilan (Lesgatram) putri menggantikan ustazah. Dra. Hj. Misriah Mardhi M. Nuh sebagai kepala Biro Peribadatan, Pengasuhan dan Pembina OSPI (Datsuhbinospi) putri yang sekarang menjadi tenaga ahli Datsuhbinospi putri. Sedangkan kepala Lesgatram Putri yang kosong diisi oleh ustadzah. Nazilah Basir.
Dalam pelantikan yang berlangsung khidmat tersebut, terdapat juga diumumkan organ baru yaitu Lembaga Kajian Kitab Kuning yang dikepalai oleh ustad. Belly Harsandi, S.S., Bidang Keamanan dan Ketertiban dikomandoi oleh Pelda TNI Suharjo, Bidang Sarana Prasarana dan Listrik Ustad. Badaruddin, S.T., Bidang Kebersihan dan Perairan ustad. M. Naidain, S.E.
Bidang Pertamanan, Penghijauan dan Kebersihan oleh Ustad. Mulya Putra BAF, Bidang Transportasi dan Alat Berat Ustad. M. Nur buhairi, S.E., dan Bidang Mess, Akomodasi Tamu dan Perumahan oleh ustad. H. M. Basir, S.Ag.
Selanjutnya untuk Biro Peribadatan, Pengasuhan dan Pembina OSPI (Datsuhbinospi) putra yang ditinggalkan oleh ustad. Ilhamuddin, M.Hum karena diutus menjadi Direktur Kampus Kuripan, untuk sementara digantikan oleh Ustad. Zuhaironi Yahya, S.Pd.I.
Direktur Kelas Excellent Al-Azhar dan Al-Quran tingkat Madrasah Tsanawiah oleh Ustadzah. Hj. Hani’an mari’an, Lc., sedangkan tingkat madrasah ibtidaiyahnya oleh ustad. Aditia, S.Pd. (Plt), begitupun Direktur Kelas Kitab Kuning Madrasah Aliah berstatus Plt oleh ustad. Hisyam Hafidz Muhammad.
Dalam sambutannya, Mudir menjelaskan pembentukan organ-organ baru adalah hasil dari pemekaran tupoksi organ-organ yang lama sehingga SDM bisa lebih fokus mengingat semakin berkembangnya Al-Ittifaqiah, semakin banyaknya santri serta telah berdirinya kampus-kampus baru bahkan diluar pulau Sumatera.
“Proyeksi kedepan menuntut kita untuk mengupgrade struktur karena semakin banyak dan luasnya kampus-kampus. Belum lagi panjangnya antrian pesantren yang berkeinginan untuk menjadi bagian dari Al-Ittifaqiah”, jelas Mudir.