ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Balai Diklat Keagamaan Palembang kembali membawa 60 orang pesertanya berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya (26/7) untuk melakukan studi lapangan.
Peserta yang terdiri dari guru bahasa Arab MTs tingkat dasar dan guru mata pelajaran Al-Quran Hadits tingkat dasar se-Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Kepulauan Bangka Belitung langsung disambut langsung oleh Mudir Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A. dan kepala madrasah tsanawiah ustad. Firdaus K, M.A.
“Bapak ibu guru dan kita semua memiliki tanggungjawab besar bagi peradaban Islam, mari kita didik siswa dengan penuh ikhlas, sabar dan istiqomah sehingga jalan mujahadah kita akan membawa keberkahan dari Allah swt. Jadikan siswa sebagai anak sendiri, yang kita lahirkan dan besarkan sehingga tidak ada dikotomi pelayanan antar siswa”.
“Kurikulum sekarang telah mengkondisikan anak didik menjadi tidak kreatif dan inovatif, karena itulah peserta didik menjadi konsumtif, lemah, miskin wawasan dan tidak berakhlak. Melalui studi lapangan ini saya harapkan bapak ibu dapat berinovasi, bermujahadah dahsyat, tentu saja bahan bakarnya adalah ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Jangan sampai status kita sebagai guru hanya sebagai wahana untuk mencari harta dan pekerjaan”, sambut Mudir.
Masih di aula mess ibnu rusyd, kepala Humas Ferry Heryadi menuturkan kalau ittifaqiah sering menjadi salah satu tujuan studi banding.
“Alhamdulillah lagi-lagi kita dipercaya menjadi tempat rujukan belajar, studi banding dan observasi baik secara individu, organisasi maupun lembaga. Setiap tahun pasti ada dan tentu saja ma’had terbuka lebar untuk siapa saja karena pondok ini bukan milik pengurusnya tapi milik seluruh umat Islam. Dibalik kepercayaan masyarakat tentu saja terdapat tanggungjawab yang besar kepada umat karena itulah mari kita share dalam rangka peningkatan pelayanan kepada siswa”, katanya.