ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Rencana pemimdahan santriwati kampus A ke kampus baru tepatnya di Desa Tanjung Lubuk Indralaya Selatan semakin dekat. Informasi ini disampaikan langsung oleh Mudir Al-Ittifaqiah Drs. KH. Mudrik Qori, MA. saat menyaksikan serah terima jabatan beberapa pengurus (21/9).
“Sekarang proses clearing lahan seluas ± 40 Ha, investor pembangunan 2 cluster juga sudah siap bekerja bahkan sekarang sedang menjajaki investor 4 cluster lagi. Satu cluster terdiri dari minimal 54 ruangan asrama dan insyaallah bulan depan sudah pemasangan pondasi”, ungkap Mudir.
Lebih lanjut, ustad Mudrik juga menyatakan kalau dalam waktu dekat, pemindahan besar-besaran santri dari kampus Indralaya akan terjadi.
“Insyaallah tahun depan, pembangunan 2 cluster sudah selesai dan bisa menampung semua santriwati. Alhasil kampus pusat dengan semua sarana dan prasarananya akan digunakan oleh Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI)”.
“ini adalah tantangan besar bagi IAIQI, target 5 tahun kedepan, status institut berubah menjadi universitas. Itulah sebabnya yayasan telah menyiapkan SDM-SDM yang fokus guna berbagai persiapan. Salah satunya adalah membuka sebanyak-banyaknya program studi”.
Sebelum menutup sambutannya, mudir menjelaskan kalau pembangunan di lahan ± 40 Ha sekarang ini adalah salah satu bagian kecil dari mega proyek ittifaqiah yaitu membangun sebuah kawasan terpadu yang disebut dengan International Smart City Of Al-Ittifaqiah (ISCI).
ISCI sendiri bukan hanya terdiri dari kawasan atau cluster untuk pendidikan tetapi juga terdapat fasilitas-fasilitas publik lainnya seperti rumah sakit internasional, restoran dan hotel berbintang, fasilitas olahraga, kawasan educati religi dan lain sebagainya.
Tujuan dari mega proyek ini adalah untuk menyediakan pelayanan pendidikan yang prima dan terbaik tetapi bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
“Mewujudkan pusat pendidikan Islam berkualitas internasional yang dapat diakses oleh masyarakat ekonomi lemah itulah visi Ittifaqiah sejak awal berdiri”, tutup Mudir.
Adapun pengurus yang melakukan serah terima jabatan adalah kepala pusat penjamin mutu pendidikan dan pengajaran yang lama ustadzah dr. Hj. Muyasaroh, M.Pd.I. Al-Hafidzoh ke kepala yang baru yaitu dr. Imam Nasrudin.
Ustad. H. Mustafa Kamal, Lc., yang menggantikan Ustad. Zainal Abidin, S.H., M.Ag., sebagai kepala Lembaga Tahfidz, Tilawah dan Ilmu Al-Quran (Putra).
Kepala lembaga Bahasa (Lebah) yang lama ustad. H. Davik, M.Ed kepada ustad. Dr. H. Bahrum Amir. Direktur utama manajemen program mujahadah dan pembibitan (Mabit) dari ustad. Eko Adi Sutrisno, M.Pd. kepada ustad. H. Muhammad Iqbal Harun, Lc.