Indralaya (27/3/2014) tak lama melantik Forum Silaturahim Alumni (Forsila), ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Quran Al-Ittifaqiah (STITQI) Indralaya langsung membuka sidang senat terbuka dalam rangka wisuda sarjana angkatan VIII jurusan Pendidikan Agama Islam sebanyak 76 wisudawan.

Ketua STITQI Mukhyidin A. Sumedi, M.A. dalam sambutannya mengafresiasi kepada semua wisudawan yang telah menyelesaikan studinya di STITQI serta mengajak untuk senantiasa menjaga nama baik al-mamater dan terus berkarya di tengah-tengah masyarakat.

“Kepada para wisudawan wisudawati atas nama pimpinan, pengurus, dosen dan staf STITQI kami mengucapkan SELAMAT dan BERKAT atas kesuksesan yang telah kalian dapatkan. Setelah berjuang dan berjihad dengan segala kemampuan akhirnya pada hari ini kalian dikukuhkan sebagai seorang sarjana, cita-cita mulia untuk menjadi sarjana, alhamdulilah Allah kabulkan. Pandai-pandailah bersyukur atas rahmat dan anugerah ini, manfaatkan secara maksimal kesarjaan kalian untuk kemaslahatan diri, keluarga, masyarakat, negara, bangsa dan agama. Kontribusi positif dan pengabdian tulus kalian sangat dinanti dan dirindukan oleh umat. Dengan gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) kalian memiliki potensi dan posisi yang sangat strategis untuk membina umat menuju masyarakat yang religius, beriman dan bertaqwa kokoh, berkepribadian luhur dan madani.  Untuk itu kami mewasiatkan agar  dapat melaksanakan dan menuntaskan tugas mulia ini dengan  maksimal untuk terus mengembangkan diri dengan belajar, dan belajar, never stop to study, jaga, pelihara dan tingkatkan terus budaya akademis, jangan sekali-kali merasa puas dengan apa yang Anda raih saat ini. Kuasai ilmu pengetahuan dan tehnologi, perluas wawasan, kembangkan jiwa mandiri, lanjutkan study ke tingkat yang lebih tinggi, raih prestasi dan prestise setinggi-tingginya”.

“Ananda para wisudawan wisudawati, kalian tentu faham betapa tantangan zaman dan tingkat persaingan semakin ketat, untuk itu kobarkan spirit istiqomah untuk tetap berada di jalan lurus, jangan sampai terseret arus dan terpengaruh cara-cara yang tidak islami, pegang teguh identitas diri sebagai muslim terpelajar yang identik dengan rendah hati, cerdas, moderat, lapang dada dan rasional. Pererat ukhuwah dan silaturrahim sesama kalian kapan dan dimanapun berada. Demikian juga perkokoh kebersamaan dengan almamatermu STITQI sebagai ibu kandung yang telah mengantarkanmu menjadi seorang sarjana. Semakin jauh secara fisik, maka harus semakin muncul kerinduan, rasa memiliki dan kepedulian. Adalah keharusan dan kewajiban untuk terus mengembangkan STITQI, adalah sebuah keniscayaan kalian untuk terus menumbuh suburkan STITQI  ke depan. Kalau hari ini kalian kami lepas dengan penuh keharuan, STITQI terus menanti dan menunggu kedatangan kembali kalian”.

“Pengakuan dan kepercayaan masyarakat terhadap STITQI juga alhamdulllah semakin meningkat dengan terus semakin bertambahnya mahasiswa STITQI,  kini lebih dari 572 orang mahasiswa tengah belajar di STITIQI  dan lebih dari 434 orang alumni telah dihasilkan yang kini tersebar di berbagai daerah dengan berbagai profesi mulai dari guru baik PNS maupun swasta, tokoh politik, tokoh agama dan masyarakat, usahawan dan profesi lainnya”.

“STITQI terus berusaha menambah networking dan  bekerja sama dengan berbagai pihak. Pelaksanaan Praktek Lapangan (PPL) kalau selama ini terbatas kerja sama dengan madrasah dan pondok pesantren tiga tahun terakhir PPL dikalsanakan di SMA dan SMK negeri dan swasta di Kabupaten Ogan Ilir dan alhamdulillah berjalan lancar dan sukses, terbukti dari pihak SMA dan SMK berharap agar PPL terus dilaksanakan di SMA/SMK tersebut. Akan tetapi mohon maaf harapan ini belum dapat kami penuhi, karena STITQI bertekad agar semua SMA/SMK, MA,SMP.MTS, SD,MI negeri dan swasta di Ogan Ilir ini kebagian menjadi tempat PPL”.

“Demikian juga pelaksanaan KKN, walaupun desa-desa tempat KKN berharap kembali agar desanya ditunjuk lagi sebagai tempat KKN, akan tetapi mulai tahun 2014 ini STITQI bertekad melaksanakan KKN di luar Kabupaten OI, Hal ini bukan karena STITQI tidak senang dengan OI akan tetapi lebih pada meluaskan wilayah dakwah dan pengabdian STITQI. Bulan Januari 2014 yang lalu STITQI melaksanakan KKN di Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim tepatnya di desa Sukadana dan Sukajadi, alhamdulillah berjalan lancar dan sukses, lagi-lagi kepala desa dan masyarakatnya berharap kembali  agar tahun depan ditunjuk lagi sebagai tempat KKN, tetapi boleh jadi harapan ini belum dapat kami penuhi karena desa-desa sebelahnya juga melalui tokoh-tokohnya menyampaikan harapan agar dapat kebagian menjadi tempat KKN STITQI. Karena keterbatasan STITQI mengirim mahasiswa KKN nya, maka STITQI menempuh jalan dengan melakukan kerja sama pembinaan masyarakat dalam bidang keagamaan, kepemudaan dan kemasyarakatan melalui penandatanganan MoU dengan kepala-kepala desa dan tokoh masyarakat. Demikian juga para pimpinan pondok pesantren, kepala madrasah dan sekolah-sekolah senantiasa berharap agar para alumni STITQI dapat dibagi-bagi untuk mengabdi di tempat-tempat tersebut”.

“Dalam bidang MTQ, Bapak dan Ibu Camat di Kabupaten Ogan Ilir dan juga kabupaten lainnya senantiasa berharap besar kepada STITQI dan Pesantren Al Ittifaqiah untuk dapat menyiapkan stok peserta MTQ sebanyak-banyaknya, alhamdulillah walaupun belum semuanya dapat dipenuhi tapi STITQI terus berusaha secara maksimal”.

“Untuk itu dalam kesempatan yang penuh berkah ini sekali lagi dengan tulus ikhlas kami haturkan terima kasih atas kepercayaan selama ini, sekaligus mohon tambahan doa dan dukungan agar kepercayaan dan amanah mulia ini dapat kami laksanakan dengan sebaik-baiknya. Amin”.