Syeikh Syiria Isi Seminar Internasional STITQI

ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Indralaya kembali mengadakan seminar internasional dengan tema “Al-Qur’an dan Kesehatan”. Nara sumbernya Syaikh Dr. M. Abdurrazzak Abu Libdah, MA, Al-Hafizh dari Syiria. Acara ini dimoderatori oleh ustadz H. Davik, M.Ed. (22/04)

Dalam sambutannya, Ketua STITQI ustadz Muhyidin, MA. merasa bangga terhadap perkembangan STITQI yang telah menambah 3 jurusan baru, yakni Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah dan Ilmu Alqur’an dan Tafsir. Upaya ini terkait dengan keinginan STITQI untuk beralih status menjadi institut.

Mengawali pemaparannya nara sumber menyatakan bahwa ada banyak rahasia kesehatan dalam Alqur’an yg baru terungkap ratusan tahun kemudian. Alquran selalu bicara masalah yang besar karena ia adalah mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad Saw. “Al-Qur’an itu tidak hanya membahas satu bidang kehidupan saja, akan tetapi semua aspek kehidupan dibahas di dalam Alqur’an”, tutur Syaikh.

Ahli penyakit dalam lulusan Amerika ini yang juga seorang panghafal Alqur’an dan ahli qiroat melanjutkan bahwa ketika Alquran bicara kesehatan, maka Alquran tidak bicara secara detail, misalnya apa obat batuk. Akan tetapi Alquran bicara hal-hal yang luar biasa, misalnya penciptaan manusia dari air mani kemudian menjadi ‘alaqah. Alaqah itu setelah diteliti sesuai dengan namanya adalah segumpal daging yang tergantung di dinding rahim. Ia bergerak walau belum bernyawa.

Begitu juga ketika bicara soal makanan Alquran tidak bicara secara rinci sebagai upaya Alquran untuk mendorong kegiatan kajian dan riset. Contoh riset tentang  buah zaitun, ternyata bisa sebagai obat penurun kolesterol, obat penyakit di lambung. Begitu juga terkait dengan madu.

Selanjutnya Alquran menyebut kata syifa’ beberapa kali. Maknanya adalah dengan rutin membaca Alquran sebagai zikir itu akan dapat menjaga kesehatan manusia. Rutin membaca Alquran sampai khatam kemudian ditiupkan ke dalam air, lalu airnya diminum dan sebagian diusapkan di muka atas izin Allah bisa menjadi obat.

Allah juga menyembuhkan penyakit dengan memberikan penyebabnya sembuhnya. Contoh sederhana ikhtiar manusia, misalnya silahkan obati sakit demam dengan membaca Alquran dan ditiupkan ke dalam gelas  air minum yang dicampur dengan obat paracetamol. Hal tersebut tidak dilarang dan justru dianjurkan karena melakukan ikhtiar serta mengharapkan mu’jizat dari Allah Swt.

Seorang peserta seminar yang bernama Khairuddin menyimpulkan bahwa semua ayat Al-Quran adalah obat jika hati kita terhubung dengan Allah Yang Maha Menyembuhkan. Sebaliknya suatu pandangan yang salah jika memandang obat tertentu bisa menyembuhkan tanpa memintanya kepada Sang Maha Penyembuh.