ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Sebelum menutup secara resmi, mudir Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya sempat memberikan catatan serius dalam pelaksanaan Gebyar Ramadhan in Campus (17-25 Juni 2016).

“Sebelum saya tutup, mewakili segala pengurus saya afresiasi yang sebesar-besarnya kepada panitia dan semua pihak yang terlibat mulai dari peserta sampai dewan hakim sehingga dapat merampungkan kegiatan Gebyar Ramadhan in Campus 1437 H dengan pemberian hadiah bagi pemenang lomba”.

“Bagi para juara semoga prestasi ini dapat memotivasi dalam usaha peningkatan prestasi pada masa yang akan datang. Bersungguh-sungguhlah kedepan untuk bersaing dan berprestasi karena bersungguh-sungguh itu adalah sebagian dari iman dan takwa. Orang yang besar, orang yang mulia dan orang yang diberkahi adalah orang-orang yang berprestasi. Bermimpilah dan teruslah bermimpi dari waktu ke waktu untuk terus meraih prestasi paling tinggi di bidang apapun sesuai dengan minat dan bakat serta kecintaan ananda santri”.

“Mudah-mudahan Gebyar Ramadhan in Campus dapat memberikan inspirasi bagi seluruh jajaran untuk benar-benar fight untuk terus membumikan Al-Quran karena ciri khas Al-Ittifaqiah adalah Al-Quran juga karena kita yakin bahwa dengan Al-Quran akan mendapatkan jaminan dan rahmat yang luar biasa dari Allah swt. Dengan Al-Quranlah kita diberi kepercayaan memegang predikat 20 pesantren berpengaruh di Indonesia”

“Namun selain itu saya memberikan catatan khusus bagi semua musrif dan musrifah yang anggota asramanya tidak meraih satupun juara. Harus ada evaluasi yang serius mengapa hal ini terjadi, sehingga tahun depan tidak ada satupun asrama baik putra maupun putri yang tidak berwakil menjadi pemenang dalam lomba apapun. Untuk itulah saya ingin meminta pertanggungjawaban dari semua musrif dan musrifah yang dimaksud”, ujar al-mukarrom ustad. Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A.