ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Kendati hasil ujian nasional bukan penentu kelulusan siswa, namun pelaksanaan ujian nasional di pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya tepatnya hari ke dua (5/4) tetap diawasi dengan ketat.
Terlihat jelas dari pantauan tim jurnalistik Humas, pengawasan UN begitu ketat dengan menjalankan seluruh peraturannya. Meskipun demikian tidak membuat peserta tegang dalam mengisi lembar jawaban komputer dalam ruangan.
Saat dikonfirmasi pada kepala madrasah ustad. Zainal Abidin, S.H., M.Ag Al-Hafidz menjelaskan kalau tugas pengawas harus dijalankan dengan profesional.
“UN sekarang bukan penentu kelulusan, tetapi pengawas harus tetap profesional dalam menjalankan tugasnya dan yang lebih penting lagi harus membantu peserta dengan mengecek kembali LJK mereka, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti rusak dan lain sebagainya”.
Masih bersama panitia, ketua tata usaha madrasah ustad. Rahmad, S.Pd.I. menjamin tidak ada bantuan dalam bentuk apapun apalagi bocoran kunci jawaban.
“Insyaallah kita optimis lulus 100% karena jauh-jauh hari santri sudah diberikan jam tambahan dan beberapa kali mengadakan try out kerjasama dengan lembaga pendidikan yang terpercaya. Dari awal kita sudah komitmen kalau tidak akan ada bantuan seperti bocoran kunci jawaban dan jika ditemukan di lapangan jangan dipercaya”.
Masih dari ustad. Rahmad, peserta UN madrasah aliah terdiri dari jurusan IPA 50 orang (laki-laki 21, perempuan 29), jurusan IPS berjumlah 91 orang (laki-laki 31 dan perempuan 60) dan jurusan IPK 55 orang (laki-laki 27, perempuan 28) total tahun ini berjumlah 196 orang yang dibagi dalam 11 ruang.