ittifaqiah.ac.id_Indralaya; (08/10) – “Saat ini Pengurus STITQI sedang memperjuangkan alih status STITQI dari sekolah tinggi ke institut”, ungkap ketua STITQI Indralaya Ustadz Muhyidin, MA. saat membuka Kuliah Iftitah STITQI tahun akademik 2016-2017. “Oleh karena itu akan ada penambahan dua fakultas, yaitu dakwah dan syari’ah”, lanjut Wakil Mudir I Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya itu.
“Langkah alih status ke institut ini sesungguhnya adalah satu langkah besar untuk kelak menjadi Universitas”, tambah Mudir Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya KH. Mudrik Qori, MA. dalam sambutannya sebelum materi pokok kuliah iftitah disampaikan.
Mengutip pernyataan Ali RA, bahwa manusia yang lebih merasa bahagia saat memberi daripada saat menerima adalah manusia akhirat dan sebaliknya, DR. Edyson Syaefullah, Lc. MA. menyatakan, “Kita harus memilih yang akhirat. Itu berarti kita harus lebih banyak memberi.”
Alumnus al-Azhar Mesir tersebut melanjutkan bahwa manusia yang selamat di akhirat sudah pasti adalah manusia yang selamat di dunia. Oleh karena itu kerja-kerja di dunia harus tetap berorientasi akhirat.
Pada sisi eskatologis inilah agama sangat berperan sebab lewat agamalah Allah mengabarkan kepada manusia tentang akhirat. Lebih jauh lagi pernyataan tersebut menggambarkan bahwa kehidupan di dunia tidak boleh terlepas dari akhirat. Hal itu juga berarti tidak ada urusan di dunia yang bisa terlepas dari agama.
Di akhir paparannya, alumnus Jordania itu juga berpesan bahwa siapapun yang saat ini kuliah di STITQI sesungguhnya sedang menjalani takdir Allah. Allah yang sejatinya menggerakkan mereka untuk kuliah di STITQI. Oleh karena itu jalanilah takdir itu dengan baik sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.
[nggallery id=175].