
Indralaya, 21 Desember 2025 – Sejarah baru tercetak di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.
Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) resmi beralih status menjadi Universitas Al-Qur’an Ittifaqiah (UQI) Indralaya.
Transformasi kelembagaan ini disematkan bersamaan dengan Wisuda Sarjana XIX, Pascasarjana III, dan peringatan Dies Natalis XXV di Auditorium K.H. Qori Nuri Kampus D.
Penyerahan SK perubahan status dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., kepada Rektor Dr. Hj. Muyasaroh, M.Pd.I., disaksikan dan didampingi Ketua Senat Drs. KH. Mudrik Qori, MA. Wakil Bupati Ogan Ilir, ketua yayaan Al-Ittifaqiah Indralaya Di hadapan ribuan keluarga wisudawan, momen itu menandai perubahan besar: pesantren kini mengusung tanggung jawab universitas.
Perubahan status bukan sekadar administrasi. Di pesantren, label “universitas” memanggul misi lebih berat: mampukah UQI menjaga tradisi ilmu yang bersanad, sekaligus menjawab tuntutan riset dan kompetisi akademik modern?
Pesantren Masuk Orbit Perguruan Tinggi
Sebagai lembaga berbasis tahfidz dan tafaqquh fid-din, UQI membawa identitas unik: perpaduan tradisi pesantren dan disiplin keilmuan universitas. Dunia pendidikan tinggi kini menanti kiprah universitas pesantren ini: apakah UQI mampu melahirkan sarjana Qur’ani yang kompetitif di ranah global?
Mampukah pesantren menjadi episentrum riset Islam berbasis Al-Qur’an?
Pertanyaan-pertanyaan itu kini terhampar sebagai tantangan terbuka.
Pada prosesi wisuda 2025, sebanyak 341 lulusan resmi dikukuhkan. Mereka berasal dari berbagai program studi dan pascasarjana, menegaskan kesiapan pesantren mengelola pendidikan tinggi modern berbasis Qur’ani.
Wisudawan Terbaik Menjadi Ikon Capaian Akademik
SK Rektor Nomor 048/IAIQI/A.01/I/12/2025 menetapkan wisudawan terbaik di berbagai kategori.
Terbaik tingkat institusi adalah Repi Mariska – Perbankan Syariah – IPK 3,97
Terbaik tingkat program studi
- M. Syafe’i Maulana – PAI – 3,94
- Novita Sari – PIAUD – 3,91
- Sabina Evariani – PBA – 3,83
- Wafiq Azizah – ESY – 3,96
- Repi Mariska – PBS – 3,97
- Fitriana Khurun’in – IAT – 3,86
- Ahmad Maulidin H. Hunes – Pascasarjana – 4,00
Prestasi non-akademik:
- Rahma Dina – Keagamaan
- M. Hendika Apriansyah – Olahraga
- Sabina Evariani – Keagamaan
Terbaik Hafidz 30 juz: Rahma Dina – Yudisium Pujian
Penyelesaian Qiro’at Sab’ah 30 juz: Usman Muhammad Malah – Yudisium Sangat Memuaskan
Prestasi akademik dan hafalan Qur’an para wisudawan menjadi bukti kuat tradisi pesantren tetap mengakar, bahkan di tengah tuntutan modernisasi kampus.
Tantangan Baru Pesantren
Prosesi wisuda berlangsung khidmat, namun juga menyimpan tanda tanya yang menggugah:
Apakah universitas pesantren akan mampu membuktikan bahwa tradisi Qur’ani dapat berdiri sejajar, bahkan memimpin dalam persaingan akademik nasional?
Perubahan ini adalah langkah berani. UQI kini berada pada gerbang sejarah: antara menjaga kemuliaan tradisi pesantren dan memenuhi standar mutu universitas modern.
Waktu akan menjawab, tetapi hari ini satu babak baru telah dimulai. Semoga UQI menjadi pelopor kampus Qur’ani berkelas dunia tanpa meninggalkan akar pesantrennya.
Barakallah
