ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Dua hari setelah menyelesaikan segala jadwal ujian akhir sekolah tingkat tsanawiah dan aliah, santri-santri kampus pusat pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya turut lebur dalam pembukaan Gebyar Ramadhan in Campus dan Lemtatiqi Show 1437 H (17/6).

Kegiatan tahunan ini kembali sengaja digelar dalam rangka mengisi bulan puasa dengan kegiatan yang selain menghibur juga memberikan pembekalan kepada semua santri terkait amal ibadah di bulan penuh hikmah ini.

Dalam laporannya sebagai ketua panitia penyelenggara, ustad Jimi Ismail, S.Pd.I. menjelaskan bahwa Gebyar Ramadhan in Campus dan Lemtatiqi Show tahun kali ini hampir sama dengan tahun-tahun yang lalu yaitu memuliakan bulan ramadhan dalam bentuk peningkatan amal ibadah para santri.

“Tahun kemarin kegiatan yang serupa dibuka bertepatan dengan awal ramadhan tetapi tahun ini sengaja dipertengahan bulan, namun itu semua tidak mengurangi rasa dan niat untuk meningkatkan amal ibadah serta semangat panitia”.

Masih kata ustad. Jimi, kegiatan Gebyar Ramadhan in Campus dan Lemtatiqi Show akan diikuti oleh semua santri (17 asrama putra, 29 asrama putri) baik di kampus A maupun di kampus D Tanjung Lubuk dan akan diisi sebanyak 4 kegiatan yaitu Musabaqoh Tilawatil Quran, Musabaqoh Hifzil Quran 1-30 juz, Musabaqoh Fahmil Quran dan Musabaqoh Khotmil Quran. Total penyelenggaraan akan berlangsung mulai 17 Juni sampai tanggal 24 Juni 2016.

“Tahun ini selain tadarusan, kita juga akan memberikan kesempatan kepada semua asatiz dan asatizah untuk tampil dalam lomba ngaji irama (naghom) namun dengan syarat belum pernah menjadi peserta MTQ kecamatan dan diatasnya”, tambah kepala bagian kesehatan dan logistik ini.

Sebelum membuka secara resmi, mudir PPI K.H. Mudrik Qori, M.A. mengafresiasi tema Gebyar Ramadhan in Campus dan Lemtatiqi Show yaitu membumikan Al-Quran.

“Selama ini Al-Quran hanya ada di masjid, hanya ada di musholah,madrasah dan pesantren, tetapi tidak kita temukan di terminal, bandara, pesawat, mobil dan lain-lain. Jarang sekali ditemukan di kantor-kantor pemerintahan, jarang didapati di DPR baik pusat maupun daerah”.

“Artinya Al-Quran tidak membumi, Al-Quran hanya ada di awang-awang, artinya Al-Quran tidak diaflikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan ini adalah masalah besar. Sebagaimana Islam, Islam hanya kita temukan di masjid, sekolah, pesantren, tapi tidak kita temukan di pasar, di kantor pemerintah dan dewan perwakilan rakyat. Ini adalah masalah yang besar dan terbukti banyak sekali pejabat dan DPR jadi koruptor, terjerat narkoba dan lain sebagainya”.

“Melalui kegiatan ini saya mengharapkan santri-santri PPI dapat menjadi lokomotif, pemimpin pembimbing dalam menjalan agama Islam dan membumikan Al-Quran, tentu saja dimulai dari hal terkecil seperti menyusun sandal, menjaga kebersihan dan kejujuran”.

“Punya ciri khas Al-Quran dan Al-Hamdulillah keberkahan Al-Quran turut mengharumkan nama baik ma’had, keluarga santri, nama baik daerah, provinsi bahkan bangsa Indonesia melalui berbagai macam event nasional dan internasional”, tutup Mudir.

13435465_1364470763569871_9212921988609642130_n

13445640_1364470783569869_4855646225759990751_n

13417449_1364470900236524_1668669586411946960_n

13434843_1364470820236532_4216924304868171321_n

Pembukaan Gebyar Ramadhan in Campus di Kampus A Indralaya

13445556_1007370559298466_5110838840711114006_n

13418893_1007370619298460_6116520303956585142_n

13432268_1007370802631775_6276411294182572909_n

13445821_1007370669298455_3686197900978217751_n

Pembukaan Gebyar Ramadhan in Campus di Kampus D Tanjung Lubuk