ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Sejak dibukanya program Nusantara Mengaji sore kemarin (7/5) yang diikuti oleh 1.623 santri pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya (PPI), ba’da Maghrib malam ini tepatnya di halaman depan kampus A Indralaya (8/5) ditutup secara resmi oleh Bupati Ogan Ilir Ir. H. M. Ilyas Panji Alam, S.H., M.M.

Mudir PPI Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A. yang didampingi oleh ketua Yayasan Islam Al-Ittifaqiah Drs. K.H. Syamsul Bahri HAR melaporkan bahwa lokasi khataman terbagi dua yaitu kampus A dan kampus D Tanjung Lubuk Indralaya Selatan.

“Terima kasih atas kepercayaannya menjadikan PPI sebagai pusat Nusantara Mengaji tingkat Sumatera Selatan. Adapun peserta kegiatan ini adalah terdiri dari santri, mahasiswa STITQI dan semua SDM. Total khatam Al-Quran sebanyak 1.235 kali”.

“Siapa yang mengagungkan Al-Quran, siapa yang membaca Al-Quran, siapa yang mengkhatamkan Al-Quran Insyaallah akan mendapatkan berkah. Inisiatif nusantara mengaji adalah bapak K.H. Muhaimin Iskandar, kita patut memberikan aplus, patut diapresiasi yang sebesar-besarnya”.

“Beraqidahkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan bersumberkan Al-Quran dan As Sunnah, pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya siap menjadi garda terdepan membangun umat dan bangsa”, tutupnya.

Selain Bupati Ogan Ilir, penutupan program 300.000 khataman Al-Quran serentak se-Indonesia ini juga dihadiri oleh ketua DPW PKB Provinsi Sumatera Selatan Drs. Ramlan Holdan, ketua DPC PPP Sumsel K.H. Muslih Qori, ketua MUI Ogan Ilir K.H. Mukhsin Qori, BA., Sekretaris umum PCNU Ogan Ilir dan Sekretaris Umum Muhammadiyah Ogan Ilir K.H. Amir Hamzah, pengurus HMI Ogan Ilir serta tokoh agama dan masyarakat di kabupaten Ogan Ilir.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana Nusantara Mengaji tingkat provinsi Sumatera Selatan ustad. Ansori, S.Pd.I., menuturkan bahwa ciri khas Ittifaqiah adalah Al-Quran dan mengaji adalah tradisi sejak berdiri. Meskipun setiap malam mentakrir dan hampir setiap minggu mengkhatamkan, namun momentum seperti ini juga kita apresiasi dan sambut dengan baik karena dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi santri untuk lebih peka terhadap nasib tanah air saat ini.

[Gallery not found]