By: DINA MARISA

KELAS: IX TSANAWIYAH

ALAMAT: DS. AUR KEC. LUBAI KAB. MUARA ENIM

Pada suatu hari, hiduplah seorang keluarga yang sederhana. Saat itu, sang ibu sedang membuat kue untuk di jual kepasar.

Ibu ; Nak? “ini kuenya sudah siap untuk di jual!

Anisa ; Iya, , , bu, nisa mau ganti baju dulu, kuenya di letakkan di atas meja!

Ibu pun meletakkannya di atas meja dan pergi meninggalkan anisa.

Anisa pun sudah siap untuk pergi ke pasar dan berpamitan ke pada ibunya.

Anisa ; Bu, , ”nisa pergi dulu. ”

Ibu ;Iya, , hati-hati di jalan.

Tiba-tiba di depan pasar, anisa langsung mencari buk rini. Setelah itu anisa langsung mengasihkan kue buatan ibunya.

Anisa ; Assalammualaikum, , , buk!

Buk Rini ; Wa’alaikumsalam, eh anisa mana ibu mu”

Anisa ; Ibu di rumah, mungkin lagi masak, buk. ”Oh iya buk kalau gitu saya pulang dulu.

Buk Rini ; Iya, , hati-hati di jalan.

Anisa pun pergi meninggalkan tempat buk rini dan pulang ke rumahnya. Saat itu di jalan ia bertemu 2 orang laki-laki . Mereka mengganggu anisa sampai-sampai ia terjatuh di lubang yang lumayan dalam.

2 laki-laki ; Hei! Cewek, kok jalan sendirian sih, (sambil mencolek-colek dagu anisa)

Anisa ; Eh, , jangan ganggu aku!

Laki-laki nomor 1 ; Aduh!!

Tiba-tiba anisa langsung lari dari mereka, mereka mengejar anisa tetapi tidak sampai. Akhirnya anisa pun sampai di rumah dan menjatuhkan air matanya lalu ibu menghampirinya.

Ibu ; Ada apa sayang?

Anisa ; Bu aku takut!!

Ibu ; Takut kenapa, apa kamu ada masalah

Anisa ; Tidak bu, anisa tidak ada masalah (ia tidak mau memberi tau ibunya tentang dirinya, lalu dia langsung pergi meninggalkan ibunya yang sedang duduk di depannya)

Ibu ; Sayang buka pintunya?

Anisa ; Tidak bu, , tidak.

Ibu ; Ayolah nisa ibu tau kalau kamu ada masalah?

Sudah berkali-kali ibu menasehatinya dan mengetuk pintu kamarnya tetapi tetap saja ia tidak membuka kan pintu nya. Hampir jam 10:00 anisa pun membuka kan pintu nya dengan wajah sedih, ia pun pergi menuju kursi yang di tiduri oleh ibu nya, dan ibu pun segera terbangun .

Anisa : buk,nisa udah ngak tahan lagi?

Ibu : Nisa ,kenapa kamu tiba-tiba berkata seperti itu?

Anisa : buk, tolong nisa buk,

Ibu : sayang ibu mohon jangan berkata seperti itu, ibu sangat sayang dengan mu, ibu mohon jangan tinggal kan ibu, ibu sedih bapak mu telah mencerai kan ibu, dan sekarang kamu ingin meninggal kan ibu. (ibu menangis sambilmemeluk anak nya)

Anisa : buk, nisa juga sayang ibu.

Ibu : sudah, sekarang sudah jam 10:30, cepat tidur dan jangan lagi berkata seperti ini lagi.

Anisa pun masuki ke kamar nya dan tidur.

Pagi tiba ibu membuka pintu kamar anak nya dan di saat ia membangun kan anak nya tiba-tiba, ia terkejut karena badan anisa sangat panas. Ibu langsung membawa anisa kerumah sakit, tiba di dalam, anisa pun telah di rawat oleh dokter, dan ibu menunggu di luar.

Ibu : dok, bagaimana keadaan anak saya.

Dokter : buk… ayo masuk lah.

Ibu : ya allah… anak ku’’(ibu menangis sambil memegang tangan anak nya)

Dokter : buk, ibu harus bersabar

Ibu : iya, dok…

Tiba-tiba anisa terbangun,dan selalu memanggil ibu nya

Anisa : buk…buk…

Ibu : iya, sayang ibu di sini’’

Anisa : buk, bacain anisa 2 kalimat syahadat buk, ayo buk tolong anisa!

Ibu menangis tersedu-sedu saat anisa berkata ingin di bacakan syahadat untuk nya.

Ibu : dok…dok… tolong saya dok! Ibub menarik-narik baju dokter.

Anisa : buk…

Ibu : ‘’ sayang ini tidak mungkin ‘’ sayang ibu mohon jangan tinggal kan ibu.ibu tidak ada siapa-siapa lagi.

Anisa ; buk…anisa udah ngak tahan lagi buk!

D0kter : buk..

Ibu : iya… ibu akan membaca kan kalimat kalimat itu jika ini yang ter baik untuk mu. Tiba-tiba anisa mencium pipi ibu nya. Ibu nya termenung melihat anak nya dan ibu pun mulai membaca kan kalimat syahadat di dekat teling anisa. Sesudah itu mata anisa langsung terpejam.

Ibu : anisa… ibu teriak memanggil anak nya… tidak…ini tidak mungkin.

Dokter : inalillah……… buk…… sabar!

Ibunya pergi meninggal kan ruang itu, dan dokter pun membawa jenazah anisa ke kamar mayat.

Ibu : tidak… anak saya tidak meninggal..

Ibunya terus menerus berucap seperti itu. Dan ia pun di ajak oleh dokter ke rumah sakit jiwa. Dan ibu anisa di jaga di rumah sakit jiwa, dan kini ibu nya gila karena di tinggal kan anak nya.