Setelah panjang lebar memaparkan laporan pertanggungjawaban studi banding pembelajaran metode tahfidz SulaimaniahTurki dihadapan para asatiz siang tadi di aula Ibnu Rusd (25/12), malam ini masih mengambil tempat yang sama, mudir pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A. juga memaparkan metode tersebut di depan puluhan santriwan dan santriwati penghafal Al-Quran dan para pembina yang tergabung dalam Lembaga Tahfidz dan Tilawah Al-Quran (Lemtatiqi).

Mudir menjelaskan kalau mulai semester genap nanti, metode menghafal yang lama akan diganti dengan metode tahfidz Sulaimaniah dengan harapan dapat memberi manfaat yang besar kepada santri yaitu semangat/motivasi yang kuat dan merasa menghafal itu mudah dan cepat serta khatam hanya dalam kurang dari satu tahun.

“Insyaallah, mulai semester genap nanti, kita semua akan menerapkan metode baru dalam menghafal Al-Quran. Metode ini saya dapatkan saat memenuhi undangan pendidikan negara Turki selama 8 hari 16-23 Desember 2013. Metode ini telah dikaji selama 80 tahun dan disimpulkan bahwa saat ini metode tahfidz Sulaimaniah lebih efektif jika dibandingkan dengan metode-metode yang lain. Selain itu, metode ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi yang besar bagi kita dan santri”.

“Kita mentargetkan tahun depan jumlah santri yang hafidz dan hafidzoh dua kali lipat dari tahun ini. Saya minta kepada wakil mudir II yang membawahi langsung Lemtatiqi untuk segera menyusun kurikulum dengan system tahfidz Sulaimaniah”, tambahnya.

Sesudah beliau menjelaskan, santri-santri langsung diberikan mushab Al-Quran bantuan dari Forum Pelayanan Al-Quran Palembang dan diajak untuk mempraktekkan metode yang baru ini.