Indralaya PPI, Satu persatu prestasi telah diraih oleh ma’had Al-Ittifaqiah Indralaya, mulai dari berbagai prestasi oleh santri dan guru. Kali ini prestasi yang sangat membanggakan juga didapat oleh ketua Yayasan Islam Al-Ittifaqiah Indralaya yakni penghargaan Indonesia Awards Of Education tahun 2013.

Acara yang digelar oleh PT. Anugerah Persada Insani sebagai mitra dari pemerintah ini berlangsung pada hari Sabtu (21/12) kemaren di Ballroom hotel Arya Duta Jakarta.

Alhamdulillah, penghargaan ini sangat membanggakan keluarga besar PPI, karena di Sumatera Selatan hanya kita yang terpilih dan hanya beberapa orang saja se Indonesia. Semoga momen ini berdampak positif sekaligus motivasi bagi pengurus dan karyawan di lingkungan PPI. Tukas Kepala Bagian Rumah Tangga dan Pembangunan Badaruddin, ST saat dihubungi via telpon.

“Penghargaan ini dilihat salah satunya adalah dari kiprah ketua yayasan yang telah berhasil membangun dan meningkatkan serta menjalin berbagai kerjasama di berbagai kementerian. Ada menteri koperasi, menteri pertanian, perumahan rakyat dan menteri sosial. Sekarang kita sedang mengusahakan untuk membangun rusunawa tambahan di kampus D, sehingga dapat menampung seluruh santriwan tingkat madrasah tsanawiah” tambahnya.

Kepala Humas Ustad. Ferry Heryadi juga menambahkan kalau kabar membanggakan ketua yayasan ini adalah yang kedua kali dalam bulan ini, sebelumnya beberapa hari yang lalu, mudir PPI Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A juga mendapatkan undangan pendidikan ke luar negeri tepatnya di negara Turki untuk mendalami metode tahfidz Ustmani.

“Keluarga besar PPI sangat bersyukur karena sebelumnya mudir mendapatkan undangan ke Turki dan sekarang ketua yayasan yang mendapat penghargaan, ini adalah berkah Al-Ittifaqiah”, ujar ayah anak dua ini.

“Selain itu, dalam kesempatan ini kami juga menginformasikan bahwa besok (23/12) akan digelar pembukaan Pekan Olah Raga, Seni dan Bahasa Santri (Perisai). Kalau dulu santri-santri mengenal dengan istilah Porseni, tahun ini Lembaga Olah Raga, Seni dan Keterampilan (Lesgatram) yang biasa mengkoordinatori Porseni menggaet Lembaga Bahasa baik Arab maupun Inggris sehingga namanya berganti menjadi Perisai. Ada yang menarik dalam Perisai karena bahasa yang digunakan dalam tiap tangkai dan cabang lomba menggunakan empat bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Arab dan bahasa Jepang”, Tambahnya.