Santri ikuti Penyuluhan Skabies

Tim kesehatan yang berasal dari UNSRI dan Rumah Sakit Mohammad Husein Palembang mengadakan Penyuluhan tentang penyakit Skabies di Pondok Pesantren Al- Ittifaqiah pada hari ini Rabu,  17 Oktober 2018.  Dengan dr. Indah Asri Penyakit  gudik dalam dunia medis disebut dengan skabies, yaitu salah satu penyakit kulit menimbulkan rasa gatal gatal di kulit terutama dirasakan pada malam hari yang kemudian akan muncul ruam-ruam pada kulit tersebut. Untuk lebih mengetahui apa itu skabies, Penyakit Skabies ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Skabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat kutu Sarcoptes.

Penyakit ini penyebabnya dipengaruhi sebab adanya tungau yang ukurannya kecil yang tak tampak oleh mata telanjang. Dimana tungau tersebut masuk kedalam bagian kulit dan membentuk sarangnya pada jaringan kulit.

Tungau jenis ini hanya akan nampak bila  melihatnya menggunakan alat bantu mikroskop. Ukuran kutu (tungau) betina bisa mencapai 0,3-0,4 mm, sementara. skabies jantan ukurannya bisa setengah lebih kecil dari ukuran betina. Bisa dibayangkan betapa kecilnya ukuran tungau-tungau tersebut yang membuat mereka akan tentunya lebih mudah masuk ke dalam kulit melalui lubang pori-pori. Bila  tidak berhati-hati atau tidak sigap dalam memperhatikan kebersihan , maka tungau atau kutu-kutu ini akan lebih mudah masuk kedalam tubuh dan menginfeksi kulit .
Gejala scabies atau kudis lainnya meliputi:

Gatal disela- sela jari dan pergelangan tangan
Gatal pada permukaan luar siku dan di ketiak
Gatal disekitar perut dan pusar
Gatal pada bagia bokong dan selangkangan
Gatal disekitar puting susu, garis bra, dan sisi payudara (pada wanita)
Gatal pada alat kelami pada pria
Pada bayi dan anak-anak kecil, gatal-gatal dan iritasi kulit juga dapat terjadi pada kulit kepala, leher, dan wajah dan telapak tangan dan telapak kaki.

Penyakit scabies banyak diderita di masyarakat Indonesia, maka tak heran banyak penamaan untuk penyakit scabies seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain.

Gudik (scabies) bisa menyerang siapa saja baik anak-anak ataupun orang dewasa dan gudik/scabies bisa terjadi di mana saja di bagian tubuh mulai dari kepala, wajah, leher, badan, dada (payudara), siku, tangan, sela-sela jari, paha (selangkangan), organ kemaluan sampai kaki.

“Skabies tidak akan sembuh selama tungau berkembang biak didalam lapisan kulit dan terus bergenerasi dari telur-telur tungau Skabies tersebut, tungau tersebut bisa menularkan kepada orang lain” Ucap dr. Gita dalam percakapannya

Untuk mengobati Skabies tentu langkah yang paling tepat ialah dengan mematikan tungau Skabies tersebut, karena jika tungau skabiesnya mati secara otomatis penyakit Skabiesnya pun akan hilang dan sembuh, selain itu dr. Indah Asri berpesan, Perlu diperhatikan juga adanya tindakan-tindakan untuk mencegah Skabies tersebut yaitu dengan memastikan bahwa semua anggota rumah yang memiliki gejala diobati ke dokter

Tidak berbagi barang-barang pribadi dengan anggota keluarga lain
Memasukan barang-barang pribadi kedalam kantong plastik yang tertutup rapat. Ambil kembali setelah 3 hari, gudik akan mati apabila dalam 3 hari tidak makan.
Pastikan mengkonsumsi obat secara teratur.