ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Genap satu pekan wafatnya Ketua Yayasan Islam Al-Ittifaqiah Indralaya Drs. K.H. Syamsul Bahri Bin H. ahmad Rifa’i meninggalkan kesedihan dan kehilangan yang luar biasa bagi keluarga besar Al-Ittifaqiah dan masyarakat kabupaten Ogan Ilir.

Selain sosok yang penuh disiplin dan istiqomah bermujahadah di dunia pendidikan Islam, beliau yang akrab di sapa “pak syam” ini juga telah mengukir prestasi yang luar biasa khususnya bagi perkembangan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya.

“Drs. K.H. Syamsul Bahri HAR adalah seorang ketua yayasan yang telah menjadikan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya menjadi salah satu dari 20 pesantren berpengaruh di Indonesia. Pesatnya perkembangan pondok tentu saja hasil mujahadah beliau, bukan hanya keluarga besar beliau yang kehilangan namun keluarga besar Al-Ittifaqiah dan masyarakat kabupaten Ogan Ilir juga rasakan duka mendalam karena beliau adalah putra terbaik dan kebanggaan Ogan Ilir”, ujar Mudir Al-Ittifaqiah Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A. saat membuka acara tujuh hari di Masjid At-Thoriq kampus A Indralaya (8/9).

Sebelum menutup sambutannya, Mudir sedikit mengulas profil ketua yayasan yang syarat dengan pengalaman, “Lahir di Indralaya 4  Agustus 1952, KH. Syamsul Bahri HAR adalah putra dari pejuang dan pendiri pondok H. Ahmad Rifa’i, terakhir menjabat di lingkungan pemerintahan daerah kabupaten Ogan Ilir sebagai direktur PDAM Tirta Ogan Ilir tahun 2009 dan memasuki masa pensiun dengan penuh semangat dan ikhlas beliau berkenan memimpin yayasan Islam Al-Ittifaqiah”.

“Selama menjabat, terdapat beberapa penghargaan secara nasional maupun internasional diantaranya Indonesian Award of Education tahun 2013, tahun 2014 terdapat 4 penghargaan Yaitu Indonesia Best 50 Trusted School, Greatest Achievement of Quality Award 2014, International Award of Education dan di 2015 adalah The Best Indonesian Leader Award, Indonesia Platinum Award Favorite School”.

Tampak hadir juga dalam acara ini anggota DPR RI ustad. Iqbal Romzi, ustad. Solihin Hasibuan, beberapa tokoh agama dan masyarakat, tokoh pemerintahan baik kabupaten Ogan Ilir maupun provinsi Sumatera Selatan, pimpinan ormas dan pimpinan-pimpinan pesantren.