INDRALAYA UTARA; Tak terasa sudah lebih sebulan wafatnya istri Mudir ke-2 pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Drs. K.H. Muslih Qori. Bertempat di rumah duka jalan lintas Palembang-Prabumulih tepatnya di depan kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Ilir, malam ini (15/8) digelar doa maghfiroh mengenang 40 hari wafatnya Ustadzah. Hj. Asiah binti Abu Yazid.

Diantara para jamaah, hadir pula Bupati Ogan Ilir bapak Ir. H. Mawardi Yahya, ketua DPRD Ogan Ilir Drs. H. Iklim Cahya, M.M., kepala dinas, bagian dan kantor di lingkungan pemerintahan daerah Ogan Ilir, unsur Muspida, ulama, tokoh masyarakat, beberapa pimpinan pesantren dan pemuka agama baik itu berasal dari kabupaten Ogan Ilir maupun Ogan Komering Ilir.

10617506_830718576968444_1635428872_n

ustad. H. Muhammad Iqbal Harun, Lc

Tak lama setelah pembacaan Al-Quran oleh santri kelas VII pondok pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya atas nama Maulana, Mudir PPI, Drs. H. Mudrik Qori, M.A., menyampaikan rasa terima kasih nan mendalam atas kehadiran para undangan serta mohon keikhlasan untuk mendoakan almarhumah Hj. Asiah.

“Mewakili keluarga besar Kanda H. Muslih Qori, saya mengucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran di rumah duka ini. Dalam kesempatan ini, kami sangat mengharapkan keikhlasan dari semua jamaah takziah untuk mendoakan almarhumah semoga almarhumah diampuni segala dosa, dimaafkan segala khilaf dan salah serta ditempatkan di sisi yang mulia yakni surga Allah swt”.

“untuk keluarga yang ditinggalkan semoga senantiasa mendapatkan kekuatan iman dan kesabaran. Jikalaupun almarhumah meninggalkan hutang dan janji, insyaallah keluarga kami siap untuk menyelesaikannya”, tambah mantan ketua KPID Sumsel ini.

Gayung bersambut, Bupati Ogan Ilir Ir. H. Mawardi Yahya mewakili segenap tamu yang hadir turut mengucapkan bela sungkawa atas nama pemerintahan daerah Ogan Ilir sekaligus juga mendoakan almarhumah.

Sebelum berakhir, ratusan jamaah doa maghfiroh khusu’ mendengarkan tausyiah dari salah satu alumni PPI yakni ustad. H. Muhammad Iqbal Harun yang menjelaskan begitu besarnya kekuasaan Allah swt.

“Musibah adalah bentuk kasih sayang Allah swt di baliknya akan terdapat hikmah dan berkah, untuk itu kita selaku orang beriman harus menyakini hal tersebut. Allah swt maha besar dan kuasa, seluruh alam semesta ini kepunyaanNya, termasuk diri kita sendiri. Jikalaupun Dia menginginkannya tidak ada satu makhluk pun yang dapat menampikkannya”.

“Untuk keluarga yang ditinggalkan, nyakinilah bahwa almarhumah di panggil di bulan yang mulia, dengan cara yang begitu mulia dan insyaallah akan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah swt”.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, istri dari ketua dewan kehormatan DPRD Ogan Ilir ini telah dipanggil Allah swt pada tanggal 4 Juli 2014 di rumah sakit dr. Sucipto Jakarta dan dimakamkan di pemakaman umum Taman Riang Indralaya Mulya.

Ustazah yang lahir di Indralaya, 16 Agustus 1975 silam ini meninggalkan 4 orang anak yakni Miskatun Pihamisbah, M. Al Mujawwad, Mafazan Maqdia dan Akromu Wajihan.

[Gallery not found]