Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (IKALUIN) melalui para juri yang kredibel dan panel independen, telah menetapkan para penerima penghargaan bagi alumni dengan bakti dan manfaat kepada masyarakat luas.
Ketua Umum IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tb. Ace Hasan Syadzily menyatakan, pemberian penghargaan ini menjadi salah satu cara untuk memberikan apresiasi atas kontribusi para alumni yang telah berkomtribusi besar bagi kemajuan umat, kemajuan bangsa.
Ada 7 kategori IKALUIN Award yang diberikan kepada alumni ADIA-IAIN-UIN Jakarta dengan pencapaian istimewa di bidang Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak, Hukum dan HAM, Politik dan Tata Kelola Pemerintahan, Pendidikan, Pemikiran Keagamaan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Seni Budaya.
Mudir Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Drs. KH. Mudrik Qori, MA yang merupakan alumi Fakultas Adab IAIN Jakarta tahun 1991, dinobatkan sebagai penerima penghargaan tersebut untuk kategori Pegiat Pendidikan.
Prestasi ini diberikan atas dedikasi dan komitmennya mengembangkan pendidikan inovatif di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya yang menerapkan quality insurance education, kelas-kelas excellent dan menjalin kerja sama pendidikan dalam dan luar negeri.
Iwan Buana Fr., Ketua Panitia IKALUIN Award dan Refleksi Akhir Tahun menjelaskan, proses penentuan award sangat selektif, dilakukan dengan penyaringan oleh tim verifikator dan tim panel independen.
“Para penelis panel merupakan tim eksternal, di luar UIN Jakarta. Tim ini diketuai oleh Alissa Wahid dari Jaringan Gusdurian, Yudi Latif dari PSIK, Philips J. Vermonte dari CSIS, Dwi Rubianti Kholifah dari AMAN Indonesia, Sandra Hamid dari The Asia Foundation, Sugeng Bahagijo dari INFID, dan Agus Muhammad dari P3M,” tuturnya.
Pemberian penghargaan ini dilangsungkan pada acara Refleksi Akhir Tahun dan Penganugerahan IKALUIN Award 2022: Menelusuri “Islam Mazhab Ciputat” dari Akar hingga Manfaat di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta pada Jumat (23/12/2022).
Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Amany Lubis, Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, cendekiawan Muslim Fachry Ali, seniman aktivis Saleh Abdullah.
