Santri Shalat Super Blue Blood Moon

ittifaqiah.ac.id_Indralaya; Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Gerhana bulan ini terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Menyikapi peristiwa langka super blue blood moon, santri pondok pesantren Al-Ittifaqiah baik di kampus pusat maupun kampus D langsung melaksanakan shalat gerhana bulan atau shalat khusuf (31/1).

Bertindak sebagai imam shalat khusuf di halaman kampus A adalah Al-Mukarrom Ustad. Ahmad Royani, S.Ud., Al-Hafidz dan khotib dibawakan langsung oleh imam masjid At-Thorik ustad. Yurdani, S.Pd.I.

“Peristiwa gerhana bulan maupun gerhana matahari memiliki hikmah yang luar biasa bagi umat Islam, lagi-lagi kita secara spontanitas menghadap ke langit yang secara tidak langsung kembali mengingatkan kepada kita bahwa hanyalah insan yang lemah jika dibandingkan dengan alam semesta”.

“Saat ini tengah berlangsung gerhana bulan atau super blue blood moon yang menurut para ahli merupakan kejadian tiap 100 tahun sekali, namun ini semua adalah menunjukkan begitu besar kekuasaan Allah SWT yang mengatur setiap pergerakan materi di alam semesta”, ungkap ustad. Yurdani dalam khotbahnya.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya” QS Al-Anbiya 33.