ittifaqiah.ac.id_ Ayuni Herza Fitri putri pertama dari pasangan Bapak Achmad Fachri dan Ibu Herawati berhasil meraih gelar hafidzah tertinggi di Mujahadah Kubro.

Meskipun postur tubuh santriwati asal Desa Tanjung Batu Kecamatan Tanjung Batu Ogan Ilir yang sering disapa dengan Ayuni ini tergolong mungil tetapi dia dengan mulus dapat lalui Sima’an Al-Quran Mujahadah Kabiroh (Mutkinah) selama ±13 jam tanpa jeda dihadapan 6 hafidzah dengan nilai sempurna 95 atau mumtaz (28/2).

6 orang Pembina tahfidz Al-Quran tersebut adalah ustazah Hj. Maryati, Al-Hafidzah, kepala Lembaga Tahfidz, Tilawah dan Ilmu Al-Quran (Lemtatiqi) ustad. Royani Ahmad, S.Ud., Al-Hafidz, Dariah, S.Pd.I. Al-Hafidzah, Arnizah, S.Pd.I., Al-Hafidzah, Novita Sari, S.Pd.I., Al-Hafidzah dan Desi Ratnasari, S.Pd.I., Al-Hafidzah.

Turut hadir juga dalam pemberian gelar tersebut kepala Lemtatiqi Kampus D ustad. Zainal Abidin, S.Ag., M.A., Al-Hafidz. dan Kepala Penjamin Mutu Pendidikan Dr. Hj. Muyasaroh, M.Pd.I. Ketua Yayasan Islam Al-Ittifaqiah H. M. Joni Rusli, S.Pd.I., Ketua STIT Al-Quran Al-Ittifaqiah K.H. Mukhyidin, M.A., Wakil Mudir II ustad. Ari Alhadi, S.Pd.I. serta para Pembina tahfidz lainnya.

Mujahadah Kubro adalah tingkatan tertinggi gelar Al-Hafidzah dimana syaratnya adalah harus disimak hafalannya 30 juz dihadapan minimal 5 orang hafidz-hafidzah. Lebih berat lagi sima’an tersebut harus dalam rentang satu waktu atau tanpa jeda kecuali istirahat shalat dan makan, itupun waktunya dibatasi. Biasanya seorang hafidz memerlukan waktu selama 12-18 jam.

Namun sebelum ke tahap ini, seorang hafidz harus menempuh puasa 40 hari dan dalam satu hari khatam membaca Al-Quran 30 juz baru bisa mendapat rekomendasi untuk mujahadah ketiga atau kabiroh.

“Alhamdulillah, berkah yang luar biasa, satu lagi pilar Al-Ittifaqiah berdiri. Cahaya ma’had, para penghuni syurga dan pembawa panji Islam. Ananda Ayuni Herza Fitri kelas XII Madrasah Aliah di umur yang sangat muda telah sukses capai mujahadah ketiga ditambah lagi dengan nilai sempurna/mumtaz”, ungkap Mudir Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A.

Mudir yang sempat mengusap air mata harunya berterima kasih kepada Lemtatiqi dan Pembina tahfidz yang telah menghantarkan santri-santri Ittifaqiah menjadi para Ahlul Quran, Penghafal dan Pencinta Al-Quran. Insya Allah kelak mereka akan menjadi pemimpin umat, peneduh dan menebarkan rahmat ke seluruh dunia.