Nama : Rena Aulia Putri Elhas

TTl : Subang 2 – Agustus – 2001

Asrama : 4 Ismail Mahidin

Alamat : Palembang

Kelas :VII 12 Ts

_____________________

Disaat matahari setinggi galah, aku tak menyangka semuanya akan terjadi kepadaku !

Ya allah mengapa semua terjadi kepadaku. Kata anak kecil bernama annisa “Maafkan ayahnak, ayah juigs bingung mengapa semua terjadi begitu saja “

Ayah “apakah ayah dan ibu wajib berpisah? “.

“sudahlah, annisa mungkin ini jalan terbaik antara ibu dan ayah “, Kata ibu.

“Ibu sama ayah jahat, ibu sama ayah gak pernah mentingin urusan diri sendiri:, anisa jawab ibu dan ayah tersentak
“ya Allah yah gimanakayaknya anisa nggak setuju “

“ya bu, tapi gimana lagi ayah sudahnggak bisa jaga hubungan ini sampai lama “,
tak berpikir lama ibupun langsung menyelesaikan pembicaraan “
“sudah lah yah, kita beres2 aja untuk besok “

“ya, bu “

Keesokan harinya . . .

Ya Allah, anisa nggak bisa pisah kayak gini:’

Dalam hati anisa, anisa “kata ibu

“Iya, bu “, jawabnya sambil nangis tersedu-sedu

“yuk kita kumpul, yuk “

“iya, bu “!

Gini ayah minta maaf sama anisa “iya<ibu juga minta maaf yah sama anisa

Iya, bu, iyayah “jawabannya dengan lemas

Sekarang anisa harus milih mau ikut ayah, atau ibu

“Ya allah “, jawab anisa dalam hati, jantungnya pun langsung berdegup kencang mendengar kata seperti itu.

Ayah, ibu, anisa nggak bisa

“Harus anisa “kata ibu

Ngga bisa, ibu anisa dari kecil diurus sama ayah dan ibu, anisa sayang banget sama ayah dan ibu, anisa nggak bisa bu.

Ayolah, anisa nanti kita masih ketemu lagi kok, kata ayah sambil memegang pundak anisa

Ayo, ngertiin prasaan ayah sama ibu, maka anisa nggak ngerti prasaan ibu sama ayah sih, katanya anisa sayang sama ayah dan ibu

Ba. . . . . iklah, bu, bu anisa milih . . . . ?

Milih siapa, anisa “kata ayah

Milih ? “

Anisa bingung bu, ayah,

Ayolah anisa, nggak usah bingung

Iya, bu! anisa milih aaayah, setelah mendengar perkataan anisa, ibupun tidak menyangka mendapat hasil seperti itu

Ba. . . iklah, ayah anisa udah milih ayah, sekarang ayah harus bisa menjadi pengganti ibu “

Iya, bu!, insya allah ayah bisa ! “

Ayah ibu anisa sayang sama kalian berdua, walaupun anisa udah pisah, ibu ingat rasa hati ini takkan terpisah janji ya “anisapun langsung memeluk ayah dan ibunya dengan sangat erat

Beberapa tahun kemudian

“Ayah, Annisa berangkat sekolah dulu ya! “

“Ya, Annisa hati-hati ya “.

“Sip, ayah “.

Annisa pun pergi kesekolah barunya, dengan rasa senangnya. Eh, tiba-tiba Annisa menabrak seseorang.

“aduh, . . . . “Keluh annisa

“Aduh, maaf ya! “seseorang

“Ya, “Annisa pun langsung lari, dan tiba-tiba tangan seseorng pun memegang tangan annisa.

“Astaghfirullah hal adzim. . “Kata Annisa langsung melepaskan genggamannya

“Maaf ya, nama kamu siapa? Kenalin nama aku galuh “. Sambil mengulurkan tangannya

“Nama aku Annisa “. Annisa pun menolak uluran tangannya, dengan meletakkan tangannya di depan dada.

“Oh salam kenal ya “. Galuh melihat annisa seperti bidaari yang baru saja turun dari langit. Wajah Galuh melihat Annisa dengan begitu kesanyya, lihat saja matanya yang bersinar-sinar dan gayanya yang muslimah, mungkin karena itu galuh terpukau melihatnya.

“Hmmm, Annisa kamu mau kemana? “

“Kamu kok nanya gitu sih? Kamu mau macam-macam ya sama aku?( Annisapun lari

Terburu-burukarena takut ada apa-apa dengan dirinya).

Beberapa hari kemudian

“Annisa, ayah titip boneka kayu ini ya, untuk dikirimkan kerumah pak gudi, ini alamatnya “. Sambil memberikan alamatnya kepada Annisa. “Baiklah ayah, aku akan mengerjakan tugas dengan baik “. Sambil memuji dirinya sendiri.

“Ok. . ok. . anak ayah gitu loh. . . . , udah-udah sana pergi cepetan. “

“Iya-iya bye-bye “. Sambil melambaikan tangannya

Diperjalanan

“Hmm, mana ya? Eh. . ini bukan ya alamatnya? “sambil melihat kertas alamat tersebut

“Eh bener, “Dia pun langsung masuk kepagar rumah tersebut dan langsung menekan tombol belnya.

Teng tong. . !

“assalamualaikum. . . ? “

“Wa’alaikum salam “. Annisa terkejut

“Galuh?, astaghfirullah haladzim. . . . “. Annisa pun berbalik badan

“Annisa ayo masuk? “

“I. . ya. . “

“Galuh ini rumah kamu? “

“Iya, emang kenapa? “

“Bagus keren lagi “

“Oh, iya annisa duduk dulu ya, aku mau panggil mam dulu, biar buatin air untuk kamu “

“oh, nggak usah repot-repot “

“udah, nggak papa sekali-kali “

Setelah beberapa lama

“Galuh, ini air untuk kamu sama teman. . . . ka. . . mu! “

ANNISA “ibu galuh pun terkejut melihat Annisa yang sedang berada dirumahnya.

“Ibu! “Annisa pun santak langsung menutup mukanya, karena ia tak bisa menahan lagi rasa sedihnya.

“Ibu, ini Annisa “.

“Iya, ini ibu nak. “

“Jadi kalian udah saling kenal? “Ucap galuh seraya terkejut.

“Iya nak, ini adalah anak kandung ibu “.

“Ya allah maafkan aku yang sudah terlnjur sayang kepada Annisa. Tolong hilangkan rasa ini ya allah. “Dalam hati galuh.

“Ibu, jadi Annisa sama galuh. . . . “Annisa pun bingung ingin mengatakan apa, mungkin karena senangnya bertemu dengan ibu tercinta.

“Iya nak, “Ibu pun langsung berdiri di tengah-tengah mereka.

Sekarang, Galuh kenalkan ini Annisa. Dan Annisa kenalkan ini galuh.

“Yah, Galuh nggak bisa lagi deh deketin Annisa “. Tanpa sadarnya Galuh mengucapkan kata-kata itu.

“Hahaha. . . jadi sekarang Galuh mau deketin Annisa ya? “

“Enggak kokma, boong itu “.

Setelah pertemuan itu, Galuh dan Annisa pun tiadarasa lagi seperti yang dulu.